Friday 10 July 2015

Ibnu Hajar Al Asqalany vs Yahudi

Ibnu Hajar Al Asqalany vs Yahudi

Silahkan takjubi kisah para Shalihin. Terhadap ilmu dan daya ruhani mereka terkandung cahaya Allah. Sehingga bahkan ejekannya pula menjadi jalan hidayah.

Satu Buah disaat Ibn Hajar Al 'Asqalani; dia ialah penulis Fathul Bari (Syarah Shahih Al-Bukhari) yg termasyhur itu, melintas bersama kereta mewahnya. Dia dicegat oleh satu orang Yahudi bakul minyak ter. Tampilan keduanya pergi belakang. Ibnu Hajar terlihat anggun dan megah. Sementara itu, Yahudi bakul minyak ter itu dekil, compang-camping, berbau busuk, dan kumal.

Dicegatnya Ibnu Hajar dulu Yahudi itu tanya, "Nabimu mengemukakan bahwa dunia ialah penjara bagi orang mukmin dan surganya orang kafir (HR Muslim), benarkah begitu ?", ujarnya.

"Betul, demikianlah sabda ia SAW", sahut Ibnu Hajar tersenyum.

"Kalau demikian akulah mukmin dan kamulah kafir !", hardik si Yahudi.

"Oh", sahut Ibnu Hajar sembari tersenyum lagi, "Mengapa dapat begitu hai Ahli Kitab yg malang ?"

Jawab si Yahudi, "Coba saksikan, saya hidup dalam sulit & nestapa yang merupakan bakul minyak ter, sehingga saya merasa terpenjara, sehingga saya mukmin. Sementara anda, hidup mewah & megah, sehingga anda seperti di surga, maka serasi hadits tadi, anda merupakan orang kafir."

Ibnu Hajar menyimak. Sesudah tersenyum lagi, ia berbicara, "Sudikah bila saya jelaskan padamu makna yg benar dari hadits itu duhai cucu Israil ?"

"Dunia ialah penjara bagi satu orang mukmin seperti diriku, lantaran segala kemewahan yg kunikmati kini, tiada apa-apanya di bandingkan bersama apa yg Allah menyediakan utk kami di surga. Dalam kemewahan ini, kami menanti nikmat yg jauh lebih berlipat. Sehingga hakikatnya, dunia ini ialah penjara utk kami."

"Sementara kau, didunia memang lah payah dan menderita, namun seluruh nestapamu itu tidak ada artinya dibanding dgn apa yg Allah menyediakan bagimu nanti di neraka. Duniamu yg menyiksa itu, sungguh merupakan surga tempatmu masihlah dapat tersenyum, makan, dan minum; menanti siksa abadi nanti di neraka sejati." Yahudi bakul ter itu ternganga.

Dulu dgn mata berkaca-kaca, beliau bicara bersama lirih, "Asyhadu anlaa Ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammmadan Rasulallah.."

Cepat, tidak dengan memedulikan pakaiannya yg bisa saja terkotori, Ibnu Hajar memeluk si bakul minyak ter yg sekarang sudah berislam.

"Selamat datang ! Selamat datang saudaraku ! Selamat atas hidayah Allah padamu, segala pujian cuma MilikNya !" Mereka berangkulan erat.

Hri itu, si bakul minyak ter diboyong Ibnu Hajar ke rumahnya, dididik, dan hasilnya jadi salah seseorang muridnya yg mutlak.

Begitulah kemampuan ilmu dan ruhani yg tersambung ke langit suci. Orang Shalih itu mengilhami, bahkan 'ejekan'nya juga, menjadi jalan hidayah. : ).

No comments:

Post a Comment

Blog Archive